Saturday, June 6, 2015

Romantisme dibalik Leftover Food

Hari ini buka kulkas, liat truffle chocolate yang Aa bawain minggu lalu. Coklat ini enak banget. Rasanya pahit dan padat banget rasa coklatnya. Pertama nyoba dikasih kantor dalam rangka Christmas & New Year. Kemarin bawain lagi karena di kantornya tiap bulan ada birthday party buat ngerayain karyawan kantor yang ulang tahun di bulan itu. Coklatnya sih digelar gitu aja di meja, ditaruh di piring-piring kecil. Inget istri doyan, Aa bawain beberapa coklat enak ini.

Jadi inget, dulu pernah ada comedian Korea yang cerita. Dia ngehadirin after filming gathering gitu. Yoo Jae Suk, MC Korea yang terkenal itu juga hadir di acara itu. Setelah makan-makan, dia lihat Yoo Jae Suk minta menu makan-makan mereka tadi dibungkus. Waktu ditanya kenapa bungkus makanan, Yoo Jae Suk jawab, "makanannya enak sekali. Aku ingin istriku mencobanya juga." Semua orang yang denger itu langsung bilang, " Omo, Yoo Jae Suk romantis banget." I think the same way. Dan tiba-tiba perasaan hangat menjalar, Aa juga beberapa kali ngelakuin yang sama. Pergi makan-makan bareng orang kantor atau client, pulang-pulang bawain menu masakan yang dimakan sama mereka kalau masakannya enak, patut dicoba, meski masakannya mahal karena biasanya acara dinner macam gitu di restoran yang cukup besar atau restoran ternama. Pernah dibawain lobster air tawar gitu di China. Katanya seasonal, adanya cuma di bulan itu aja dan restoran yang mereka datangi pun keliatannya terkenal, rame banget katanya. Seneng banget waktu itu, Aa ngebiarin aku habisin seporsi besar lobster itu. Kuah lobsternya enak banget lho! Warnanya merah, kental, tapi ngga bau anyir. Daging lobsternya kecil banget sampai dibongkarin dengan seksama itu lobster buat konfirmasi ngga ada daging tersisa di bagian lain tubuhnya. Ternyata daging lobster cuma di bagian ekor. Disitu kadang saya merasa sedih. :'(

Pernah juga dibawain pizza sama chicken drumstick dari kantornya. 'Habis makan-makan di kantor,' katanya. Seneng lho dibawain makanan gitu. Untuk bungkus makanannya aja perlu effort itu. Beralaskan tissue atau gelas bekas air mineral...kekeke. Kadang yang dibawain ngga banyak tapi tetep aja seneng banget. Makannya sambil dibanjiri tatapan penuh cinta jadi serasa ngga habis-habis deh makanannya. :P

Adakalanya bikin ketagihan tuh. Pernah waktu itu jadi pengen lagi drumsticknya. Tapi begitu beli sendiri, padahal dari tempat makan yang sama, kok beda rasanya. Kira-kira bumbu apa yang jadi rasa plus di leftover food itu ya?

n.b.: Tulisan penuh kerinduan di hari Sabtu yang sepi tanpa akang menemani. :')

Tuesday, March 3, 2015

[Review] Etude House : Black Head Remover Dual Sheet

I bought black head remover dual sheet from Etude House in Okpo-dong, South Korea months ago. It contains 2 sheet, one to take black head away, another one is tightening sheet. I bought it only one and I just tried it yesterday. 

I put a wet-hot towel in my nose until it got cold before I put the sheet. When I opened the sachet, I found that this remover sheet different with the one sold freely in Indonesia such as Biore Pore Pack. The 1st sheet is wet. I put it for 15 minutes. It doesn't feel tight in my nose but the water in it seems to absorb to my nose at that time. I put it off and wow, blackheads appear! Yuck, it's disgusting yet awesome. :D Next step, I cleaned my nose using cotton bud but it removed nothing so I tried cotton but it didn't work as well. All right then, just let it be. So, I put the 2nd one. This sheet is dry and non-sticky but it sticks! I put it for another 15 minutes and ta-da, the blackheads are all gone!


My nose skin is smooth now, even tough I didn't see anything different from my nose at all, kekeke.

Well, I want to have some more because it does a miracle I've never seen. 4.5 out of 5! ^^

Monday, February 16, 2015

Kalau Sakit Mau Bilang Apa

Kalau sakit mau bilang apa..
Bahkan saat kau tak ingin memberi tahu siapapun
Setiap inch tubuh terasa ngilu seolah mengingatkan rasa sakit yang dirasa

Kau tak tahu kan kalau wanita diciptakan untuk merasakan setiap sakit yang kau tak rasa
Atau mungkin kau tahu namun kau tak berpikir sejauh itu
Kau kira karena wanita lain pun merasakan sakit maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dariku?
Kau kira bila sakit yang kurasakan sekarang tidak sebanding dengan sakit yang legendaris itu
Kau kira aku tetap kuat menahan rasa sakitnya?

Kau kira aku yang lemah ini akan selalu tampak seperti ini di hadapanmu?
Tidakkah kau cemas bahwa tidak lama lagi aku akan berdiri di depanmu,
Tidak mengharap apapun darimu kecuali sedikit rasa sesal di hatimu

Tidak, aku bukan ancaman bagimu
Selamanya bukan, mungkin tidak akan
Jadi tak perlulah kau khawatirkan aku lagi
Karena aku pun tak mau mengkhawatirkan sakitku ini

Tuesday, May 27, 2014

Simple Tips Cari Makanan Halal di Korea Selatan

Kalau kata teman a Iwa, Korea, China, dan Jepang itu adalah segitiga babi. Yup, mereka itu sangat menyukaai daging babi. Kalau  ngga pake daging babi, masakannya dimasak atau dibubuhi minyak babi. Duh!

Di Korea Selatan sendiri, mencari masakan daging selain daging babi bukannya tidak mudah. Cuma kan kita terbatasi dengan status halalnya daging-daging itu. Kayak daging ayam, jelas haram karena disembelih sama penduduk lokal. Saran saya, kalau kamu pengen nyicip masakan Korea, cari masakan daging sapi, karena daging sapi yang digunakan mayoritas impor dari Australia, which is tergolong halal karena disembelih ahli Kitab. Daging lokal Korea yang biasa disebut 한우 (Han-oo) tentu saja haram dimakan, namun harganya cukup mahal sehingga kecil kemungkinan kita makan 한우 di restoran kecil di pasar Korea misalnya. :D Bahkan buat pribuminya sendiri makan 한우 itu merupakan kemewahan tersendiri.

Nah, bukan cuma di masakan lho sesuatu berbau babi ini disertakan juga dalam cemilan mereka termasuk diantaranya 람연 (ramyun, mie instan favoritnya orang Korea) dan Chocopie. Jangan terkecoh juga dengan makanan yang berlabel halal di Indonesia dan dijual disana belum tentu halal, contohnya permen Happydent. Buat panduan lengkapnya bisa kunjungi website imuska.org .

Cara paling sederhana buat mendeteksi kehalalan makanan Korea ya dengan menghapal tulisan Hangul untuk babi (돼지) dan minyak hewani, juga lecithin. Kalau soy lecithin berarti aman dikonsumsi Muslim. 

Di Seoul khususnya, ada beberapa restoran halal di Itaewon. Di daerah itu ada masjid besar dan juga merupakan area warga negara asing termasuk ras Timur Tengah. Restoran halal disana biasanya menyajikan masakan ala Timur Tengah dan ndia, namun ada juga yang menyajikan masakan Korea tapi cita rasanya beda dengan masakan lokal yang dimasak orang Korea sendiri.

Saran saya sih, kalau teman-teman mau berkunjung ke tiga negara itu, jangan lupa, bawa Indomie. :D

Wednesday, February 20, 2013

Gus Mus - Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana


Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?

kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?

kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aq plin plan
aku harus bagaimana?

aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimbung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
kau ini bagaimana?

kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?

aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?

kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?

aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?

kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
aku harus bagaimana?

aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau sendiri terus berucap wallahu a'lam bissawab
kau ini bagaimana?

kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
aku harus bagaimana?

aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?

kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?

kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
kau ini bagaimana?

aku bilang terserah kau, kau tidak mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau memakiku

kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?

Monday, February 18, 2013

Pemakan Daun Teh






Teh.  Saya sangat menyukai teh.  Hampir setiap hari saya meminum teh.  Seringkali terjadi dalam seharian saya hanya meminum air teh.  Saya benar-benar menyukai teh.


ilustrasi teh Garut. Teh Garut favorit saya tidak bermerek
      
Teh yang saya suka adalah teh hitam.  Saya lebih memilih teh serbuk daripada teh celup karena lebih wangi dan rata-rata dicampur bunga melati.  Teh yang nikmat bagi penyuka teh kental yang saya sarankan adalah teh asli dari perkebunan di Garut.  Proses pengolahan tehnya mungkin tidak selama proses pengolahan teh hitam kemasan karena daun tehnya masih berwarna hijau dan hampir utuh.  Namun rasanya sangat kuat dan aromanya pun wangi sekali.  Saya biasa mendapat teh ini dari paman saya yang tinggal di Garut.  Beliau membawakan keluarga kami 5kg teh (satu karung plastik besar) di hampir semua kunjungannya.

Kesukaan saya pada teh tidak berhenti sampai disini.  Saya juga menyukai daun teh yang telah diproses.  Bukan saja saya suka membauinya, tapi saya juga memakannya!

Kebiasaan memakan daun teh ini berawal dari kesukaan saya mencium aroma teh dan meminumnya.  Lama-kelamaan saya menjadi sangat gemas dan ingin mencoba memakannya.  Saat itu saya melihat mamah saya memakan sedikit teh, lalu saya pun mengikutinya.  Ugh, ternyata serbuk teh itu pahit sekali!  Rasana saya tidak akan sanggup menghilangkan rasa pahitnya.  Tapi saya tidak merasa jera.  Beberapa hari setelahnya saya mencoba lagi.  Lama-kelamaan saya mulai terbiasa dengan rasa pahitnya.  Bahkan bila saya tidak memakan teh sehari saja, saya merasa rindu.
serbuk teh favorit saya

Tidak ada efek samping dari memakan serbuk teh itu.  Saya malah merasa lebih enakan bila setelah makan lalu saya memakan sejumput serbuk teh.  Kadang bila tidak sempat menyeduh teh, saya makan serbuk tehnya lalu saya kunyah sebentar, setelah itu saya larutkan teh di mulut saya dengan segelas air putih.

Mungkin ini aneh bagi anda.  Teman-teman saya juga sangat heran dan kaget dengan kebiasaan ini.  Setiap orang yang melihat saya selalu tertarik untuk mencoba tetapi tidak ada yang mau mencoba dua kali, hehe.

Tuesday, January 1, 2013

New Year Fireworks Party in Singapore

Subhanallah, ngga terasa ya sudah memasuki tahun 2013. 

Tahun baruan kali ini berbeda dari biasanya.  Kalau tahun-tahun sebelumnya itu kerjaannya paling nongkrong depan tv bareng keluarga sambil nonton Petualangan Sherina, hehe.  Tahun sekarang saya berkesempatan turut merasakan kemeriahan pesta tahun baru di Marina Bay, Singapore.

Kami berangkat dari apartemen pukul 8 malam.  Setelah mampir makan di Kopitiam Sengkang, kami menuju Marina Bay menggunakan MRT.  Wah, luar biasa penuhnya MRT malam itu.  Entah mau kemana orang-orang saat itu karena di perhentian Marina Bay, justru station terlihat sepi, tidak berdesak-desakan.  Hanya saja ketika kami tiba di Marina Bay, seluruh pinggiran sungai sudah dipenuhi stand kamera dan orang-orang juga banyak yang sudah menggelar tikar disana, padahal masih ada waktu 3 jam menuju peluncuran kembang api.

Saat kami baru tiba disana, ada sekelompok orang yang meluncurkan pesawat radio kontrol yang didesain sedemikian rupa sehingga berwarna-warni tubuh pesawatnya oleh lampu dan juga lampu sorot.  Pertunjukan ini cukup memeriahkan penantian kami yang panjang.  Dua kali mereka menerbangkan 'beludru' terbang ini sebelum pesta kembang api dimulai.

Semakin mendekati pukul 00:00, semakin ramai orang berlalu-lalang dan semakin banyak pula orang yang menggelar tikar sehingga pejalan kaki sudah mulai sulit melalui jalanan di sepanjang sungai.  Sambil menunggu kembang api diledakkan, orang sibuk mengobrol, menonton pertunjukan musik di panggung tengah lapangan, minum-minum, dsb.

Sepuluh menit menjelang pukul 00:00, orang-orang mulai berdiri dan menanti dengan bergairah pergantian tahun 2012 ke tahun 2013.  Orang di sekitar mulai berteriak-teriak menghangatkan suasana.  Teriakan semakin meriah ketika kembang api pertama diledakkan ke udara.  Tidak lama setelahnya, 'beludru' terbang tadi kembali meliuk-liuk di udara.  Menurut saya, pesta kembang api yang hanya berlangsung selama 8 menit itu biasa saja.  Tidak ada yang spesial dari kembang api tersebut.

Yang tidak biasa justru ketika kami mulai meninggalkan kawasan Marina Bay.  Sepanjang jalan, bau alkohol menguar, bercampur dengan bau mesiu dari kembang api yang memenuhi udara malam.  Trotoar juga dipenuhi manusia yang berdesak-desakan menuju tempat parkir atau MRT station.  Banyak orang yang mabuk juga di sekitar kami.  Beberapa orang berjalan sambil mengumpat pada polisi Singapore yang memberlakukan sistem buka-tutup bagi pejalan kaki dan mereka juga menutup akses jalan raya.

Pada sekitar pukul 23:30, sempat terjadi kecelakaan lalu lintas.  Sebuah Lamborghini silver menabrak pilar di Collyer Quay.  Menurut STOMPer di stomp.com.sg , ada keanehan pada kecelakaan ini karena mereka sama sekali tidak mendengar suara decit ban akibat rem.  Mereka hanya mendengar suara hantaman keras.  Mereka juga melihat 2 pengendaranya, laki-laki dan perempuan yang terlihat muda, sekitar 20 tahunan, melenggang keluar mobil seolah tidak terjadi apa-apa.

Hampir 1 jam lamanya perjalanan kami dari Marina Bay menuju Clarke Quay MRT station.  Ketika menaiki MRT, kami berpapasan dengan pria yang tubuhnya penuh dengan bekas muntahan dan begitu kami masuk ke dalam MRT, 4 kursi dipenuhi muntahan berwarna kekuningan.  Ugh, sungguh menjijikkan.

Pesta tahun baru seperti itu, sungguh memuakkan.  Untuk kami, tidak ada sedikit pun keinginan untuk mengikuti perayaan semacam itu lagi tahun depan.  Bau alkohol, orang mabuk, orang emosi, orang dengan pakaian minim, dan macam-macamnya membuat kami tidak nyaman.